Jumat, 04 Mei 2012

Ciri morfologi, morfometrik dan meristik pada ikan mas












BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.
Di Indonesia, ikan mas memiliki beberapa nama sebutan yakni Kancra, Tikeu, Tombro, Raja, Rayo, Ameh atau nama lain sesuai dengan daerah penyebarannya. Ikan karper sebagai ikan konsumsi dibagi menjadi dua kelompok yakni ras ikan karper bersisik penuh dan ras ikan karper bersisik sedikit.

1.2    Tujuan
1).    Mendekskripsikan ciri morfologi pada Ikan Mas.
2).    Mendekskripsikan ciri morfometrik dan meristik  pada Ikan Mas.
3).    Mendekskripsikan organ-organ sistem pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah pada tubuh Ikan Mas.
1.3    Manfaat
1).    Mengetahui ciri morfologi pada Ikan Mas.
2).    Mengetahui ciri morfometrik dan meristik  pada Ikan Mas.
3).    Mengetahui organ-organ sistem pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah pada tubuh Ikan Mas.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1   Ciri Morfologi Ikan Mas               




Bentuk tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih tegak atau comprossed. Mulutnya terletak di bagian tengah ujung kepala terminal dan dapat disembulkan atau  protaktil. Di bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut terdapat gigi kerongkongan pharyngeal teeth yang terbentuk atas tiga baris gigi geraham.
Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik kecuali pada beberapa varietas yang hanya memiliki sedikit sisik. Sisik ikan mas berukuran besar dan digolongkan ke dalam sisik tipe sikloid (lingkaran).
Sirip punggungnya (dorsal) memanjang dengan bagian belakang berjarikeras dan di bagian akhir (sirip ketiga dan keempat) bergerigi. Letak sirip punggung berseberangan dengan permukaan sisip perut (ventral). Sirip duburnya (anal) mempunyai ciri seperti sirip punggung, yaitu berjari keras dan bagian akhirnya bergerigi. garis rusuknya (linea lateralis atau gurat sisi) tergolong lengkap, berada di pertengahan tubuh dengan bentuk melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor. (Khairul Amri,2008).


2.2   Ciri Morfometrik dan meristik Ikan Mas
Susunan tubuh ikan yang satu dengan yang lain berbeda-beda sesuai dengan jenisnya, namun demikian pada umumnya ikan mempunyai ciri yang sama. Morfometrik adalah ukuran yang berhubungan dengan ukuran panjang, lebar, tinggi, dari tubuh atau bagian-bagian tubuh ikan. Bagian tubuh ikan yang biasanya diukur yaitu, panjang total, panjang baku, panjang kepala, panjang predorsal, panjang batang ekor, tinggi badan, tinggi batang ekor, tinggi kepala, lebar kepala, lebar badan, panjang hidung, panjang bagian kepala di bagian mata, lebar ruang antar mata, diameter mata, panjang rahang atas, panjang rahang bawah, lebar bukaan mulut, tinggi di bawah mata, panjang dasar sirip punggung, panjang dasar sirip anal, tinggi sirip punggung, panjang sirip dada, dan panjang sirip perut. Ukuran yang diberikan untuk di identifikasi pada ikan ini hanyalah ukuran mutlak (cm) dan ukuran perbandingan yang berupa kisaran angka saja (Saanin, 1968).
Berbeda dengan karakter morfometrik yang menekankan pada pengukuran bagian-bagian tertentu tubuh ikan, karakter meristik berkaitan dengan penghitungan jumlah bagian-bagian tubuh ikan (counting methods). Bagian tubuh ikan yang di ukur berdasarkan ciri meristik yaitu Jari-jari keras, Jari-jari lemah, Perumusan sirip, jumlah sisik, jumlah sisik predorsal, jmlah sisik pipi, jumlah sisik keliling badan, jumlah sisik batang ekor, jumlah tapis insang dan jumlah finlet.
2.3    Sistem Integumen pada Ikan Mas
Integumen merupakan system pembalut tubuh yang terdiri dari kulit dan derivatnya-derivatnya, yang meliputi kulit, lender, sisik, pewarnaan, organ cahaya dan kelenjar racun. Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut dermis atau corium. Kulit pada ikan selain sebagai pembalut tubuh juga berfungsi sebagai alat pertahanan pertama terhadap penyakit, perlindungan dan penyesuaian diri terhadap faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan ikan serta alat eksresi dan osmoregulasi.
Berdasarkan bentuk tipe sisik ikan mas adalah cycloid yaitu sisik yang memiliki garis-garis melingkar. Warna pada ikan mas yaitu coklat agak keemasan pada punggung dan kadang-kadang hampir hitam yang cepat sekali berubah untuk melakukan persembunyian dari musuh.( Djoko Suseno , 2000)
2.4  Organ Tubuh Ikan Mas yang Berhubungan dengan Sistem Pencernaan, Pernapasan, dan Peredaran Darah
1).    Organ Sistem Pencernaan
a.       Lambung
Lambung berfungsi sebagai penampung makanan, pada ikan yang tidak berlambung contohnya pada ikan mas, fungsi penampung makanan digantikan oleh usus depan yang dimodifikasi menjadi kantong yang membesar (lambung palsu). (Murniyati, 2002).
b.      Gigi
Pada ikan tidak bergigi contohnya ikan mas, biasanya terdapat gizzard (lambung khusus) yang berfungsi untuk mengerus makanan. (Murniyati, 2002).
c.       Usus
Usus ikan ikan mas berfungsi sebagai alat untuk menyerap sari – sari makanan yang diperlukan oleh tubuh.

2).    Organ Sistem Pernapasan
Insang  berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Masing-masing mempunyai empat buah insang yang ditutup oleh tutup insang (operkulum). Proses pernapasan pada ikan adalah dengan cara membuka dan menutup mulut secara bergantian dengan membuka dan menutup tutup insang. (Ageng , 2011)














BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1   Waktu dan Tempat:
Praktikum Ikhtiologi mengenai pendeskripsian ciri morfologi, morfometrik dan meristik serta organ-organ yang berperan pada sistem pencernaan, dan pernapasan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 29 April 2012, praktikum ini dimulai pada pukul 13.00 WITA sampai selesai. Praktikum ini bertempat di Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo.
3.2    Alat dan Bahan
a.      Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
1.      Ember                          6.  Gunting Bedah
2.      Pisau                            7.  Pinset
3.      Talenan                        8.  Meteran
4.      Tissu basah                  9.  Tissu kering
5.      Kaca Pembesar           10. Jarum Sonde
b.      Bahan:
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Ikan Mas.
3.3    Prosedur Kerja
Sebelum kita melaksanakan praktikum yang pertama kita lakukan adalah menyiapkan alat dan bahan praktikum. Setelah itu mengambil seekor ikan dan meletakkannya pada Talenan dengan posisi kepala ikan sebelah kanan kemudian menggambar morfologi ikan, mengukur dan menghitung bagian tubuh ikan lalu mengisi lembar kerja yang telah disediakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1   Ciri  Morfologi Ikan Mas
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan, maka kami memperoleh hasil sebagai berikut :
Pada praktikum ikhtiologi ini, kami menggunakan sampel yaitu ikan mas (Cyprinus carpio). Pada umumnya ciri morfologi ikan mas adalah memiliki bentuk tubuh Bilateral Simetris, bentuk demikian berarti terdiri atas dua belahan yang sama, apabila tubuh dibelah dua belahan yang sama. Bentuk dan posisi mulutnya Terminal yaitu terletak di ujung hidung. Mulut ikan mas dapat disembulkan,  bentuk  sirip  ekor  emarginate (berpinggiran berlekuk tunggal), posisi sirip V terhadap sirip P yaitu subabnominal (sirip perut agak dekat dengan sirip dada), tipe sirip D yaitu tunggal, kelengkapan  LL bentuknya tunggal, terdapat sirip V. Pada ikan mas tidak terdapat ciri khusus. Terdapat operkulum, properkulum dan sirip dada.
4.2   Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan Mas
            Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan pada praktikum diperoleh  ciri morfometrik pada ikan mas yaitu  panjang  panjang  total 26 cm (100%), panjang baku 22 cm (84,6%), panjang kepala 7 cm (26,9), panjang predorsal 12 cm (46,15), panjang batang ekor 5 cm (19,2%), tinggi badan 10 cm (38,5%), tinggi batang ekor 4,4 cm (17,3%), tinggi kepala 8 cm (30,7%), lebar  kepala 9 cm( 34,6%), lebar badan 5 cm (19,2%), panjang hidung 3 cm (11,5%), panjang bagian kepala di belakang mata 3 cm (11,5%), lebar ruang antar mata 4,5 cm (17,3%), diameter mata 1,2 cm( 4,6%), panjang rahang atas 2,6 cm(10%), panjang rahang bawah 2,3 cm( 8,8%), lebar bukaan mulut 3 cm(11,5%), tinggi di bawah mata 2 cm (7,6%), panjang dasar sirip punggung 7,5 cm( 28,8%), panjang dasar sirip anal 2 cm (7,6%), tinggi sirip pinggung 2,5 cm(9,6%), panjang sirip dada 3,7 cm( 14,2%), panjang sirip perut 3 cm(11,5%).
            Berdasarkan pengukuran ciri meristik yang telah dilakukan pada praktikum, diperoleh sebagai berikut:
a.         Jari-jari sirip keras:
sirip punggung D XI, sirip ekor C1VI.C2VII, sirip anal A IV, sirip dada P1V1.P2PVI, sirip perut V1VII.V2VII.
b.        Jari-jari sirip lemah:
sirip punggung D7, sirip ekor C1.4.C25, sirip anal A.2, sirip dada P1.6.P2.7, sirip perut V1.4.V2.4.
c.         Perumusan sirip:
sirip punggung D.XI.7, sirip ekor C1VI-C2VII.4-5, sirip anal A.IV.2, sirip dada P1VII-P2.VI.6-7, sirip perut V1.VII.V2.VII.4-4
d.        Jumlah sisik:
Jumlah sisik pada linea lateralis (A) adalah 32, di bawah linea lateralis (C) adalah 8, dan di atas linea lateralis (B) adalah 6.
e.         Jumlah sisik predorsal adalah  7.
f.         Jumlah sisik pipi:
Pada ikan mas tidak ditemukan atau tidak  terdapat sisik pada pipi ikan.
g.        Jumlah sisik keliling badan:
Jumlah sisik di sekeliling tubuh ikan mas adalah: D=(2B+2C)+2=(2.6+2.8)+2=30                                                              
h.        Jumlah sisik batang ekor adalah 8.
i.          Jumlah tapis insang pada ikan mas yaitu pada bagian bawah ialah 10, dan bagian atas 17.
j.          Jumlah finlet:
Pada ikan mas tidak ditemukan adanya finlet atau ciri khusus dari ikan.
4.3   Sistem integumen pada Ikan Mas
            Setelah di ambil satu sampel (sisik) dan diamati, menurut kami tipe sisik dari ikan mas adalah Ctenoid yaitu berbentuk seperti sisir yang umumnya ditemukan pada ikan yang berjari-jari sirip keras.





4.4  Organ Tubuh yang Berperan pada Sistem Pencernaan, Pernapasan dan Peredaran darah.
1. Sistem Pencernaan
            Ikan mas tidak memiliki lambung, tetapi fungsi penampung makanan digantikan oleh usus depan yang dimodifikasi menjadi kantong yang membesar (lambung palsu). Ikan mas pula tidak memiliki gigi namun biasanya terdapat gizzard (lambung khusus) yang berfungsi untuk mengerus makanan.
2. Sistem Pernapasan
            Ikan mas bernapas menggunakan ikan sama halnya dengan ikan-ikan lainnya. Insang pada ikan mas terdiri dari tapis insang dan tulang lengkung insang, dan lembaran atau daun insang. Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan,  jumlah filamen insang ikan mas pada bagian atau sebelah kanan berjumlah 142 di kalikan dengan 4 jumlah lembar insang sehingga totalnya adalah 568 filamen. Dan di bagian atau sebelah kiri berjumlah 154 di kalikan dengan 4 jumlah lembar insang sehingga totalnya adalah 616 filamen.















BAB V
PENUTUP
5.1   Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan, maka kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Ciri morfometrik dan meristik pada ikan umumnya sama. Ikan mas tidak memiliki finlet  atau ciri khusus pada tubuhnya. Kemudian pada sistem integumennya sisik ikan mas tergolong pada tipe Ctenoid. Ikan ini tidak memiliki lambung, atau dapat dikatakan hanya menggunakan lambung palsu untuk menampung makanan, juga tidak memiliki gigi tetapi menggunakan gizzard untuk menggerus makannanya.
5.2   Saran
Dalam menyelesaikan laporan ini, tentunya penyusun tidak lepas dari kesalahan-kesalahan dan kekurangan. Penyusun menyadari bahwa laporan ini, masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya penyusun sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna dalam kesempurnaan dalam pembuatan laporan selanjutnya.

1 komentar:

  1. terima kasih sharingnya. kebetulan saya praktikum iktiologi dan sampel ikan mas.

    BalasHapus