BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio)
adalah ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di
Indonesia. Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi
di Cina. Di Indonesia ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920. Sampai saat
ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik
morfologisnya.
Di
Indonesia, ikan mas memiliki beberapa nama sebutan yakni Kancra, Tikeu, Tombro,
Raja, Rayo, Ameh atau nama lain sesuai dengan daerah penyebarannya. Ikan karper
sebagai ikan konsumsi dibagi menjadi dua kelompok yakni ras ikan karper
bersisik penuh dan ras ikan karper bersisik sedikit.
1.2 Tujuan
1). Mendekskripsikan ciri morfologi
pada Ikan Mas.
2). Mendekskripsikan ciri morfometrik
dan meristik pada Ikan Mas.
3). Mendekskripsikan organ-organ
sistem pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah pada tubuh Ikan Mas.
1.3 Manfaat
1). Mengetahui ciri morfologi
pada Ikan Mas.
2). Mengetahui ciri morfometrik
dan meristik pada Ikan Mas.
3). Mengetahui organ-organ
sistem pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah pada tubuh Ikan Mas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ciri
Morfologi Ikan Mas
Bentuk tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih tegak atau comprossed.
Mulutnya terletak di bagian tengah ujung kepala terminal dan dapat disembulkan atau protaktil. Di bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut.
Di ujung dalam mulut terdapat gigi kerongkongan pharyngeal teeth yang terbentuk atas tiga baris gigi geraham.
Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi
sisik kecuali pada beberapa varietas yang hanya memiliki sedikit sisik. Sisik
ikan mas berukuran besar dan digolongkan ke dalam sisik tipe sikloid (lingkaran).
Sirip punggungnya (dorsal) memanjang dengan bagian belakang berjarikeras dan di bagian akhir (sirip ketiga dan keempat) bergerigi. Letak sirip punggung berseberangan dengan permukaan sisip perut (ventral). Sirip duburnya (anal) mempunyai ciri seperti sirip punggung, yaitu berjari keras dan bagian akhirnya bergerigi. garis rusuknya (linea lateralis atau gurat sisi) tergolong lengkap, berada di pertengahan tubuh dengan bentuk melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor. (Khairul Amri,2008).
Sirip punggungnya (dorsal) memanjang dengan bagian belakang berjarikeras dan di bagian akhir (sirip ketiga dan keempat) bergerigi. Letak sirip punggung berseberangan dengan permukaan sisip perut (ventral). Sirip duburnya (anal) mempunyai ciri seperti sirip punggung, yaitu berjari keras dan bagian akhirnya bergerigi. garis rusuknya (linea lateralis atau gurat sisi) tergolong lengkap, berada di pertengahan tubuh dengan bentuk melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor. (Khairul Amri,2008).
2.2 Ciri
Morfometrik dan meristik Ikan Mas
Susunan tubuh ikan
yang satu dengan yang lain berbeda-beda sesuai dengan jenisnya, namun demikian
pada umumnya ikan mempunyai ciri yang sama. Morfometrik adalah ukuran yang
berhubungan dengan ukuran panjang, lebar, tinggi, dari tubuh atau bagian-bagian
tubuh ikan. Bagian tubuh ikan yang biasanya diukur yaitu, panjang total,
panjang baku, panjang kepala, panjang predorsal, panjang batang ekor, tinggi
badan, tinggi batang ekor, tinggi kepala, lebar kepala, lebar badan, panjang
hidung, panjang bagian kepala di bagian mata, lebar ruang antar mata, diameter
mata, panjang rahang atas, panjang rahang bawah, lebar bukaan mulut, tinggi di
bawah mata, panjang dasar sirip punggung, panjang dasar sirip anal, tinggi
sirip punggung, panjang sirip dada, dan panjang sirip perut. Ukuran yang diberikan untuk di
identifikasi pada ikan ini hanyalah ukuran mutlak (cm) dan ukuran perbandingan
yang berupa kisaran angka saja (Saanin, 1968).
Berbeda dengan karakter morfometrik yang menekankan
pada pengukuran bagian-bagian tertentu tubuh ikan, karakter meristik berkaitan
dengan penghitungan jumlah bagian-bagian tubuh ikan (counting methods). Bagian
tubuh ikan yang di ukur berdasarkan ciri meristik yaitu Jari-jari keras,
Jari-jari lemah, Perumusan sirip, jumlah sisik, jumlah sisik predorsal, jmlah
sisik pipi, jumlah sisik keliling badan, jumlah sisik batang ekor, jumlah tapis
insang dan jumlah finlet.
2.3 Sistem Integumen pada Ikan Mas
Integumen merupakan system pembalut tubuh yang terdiri dari kulit dan
derivatnya-derivatnya, yang meliputi kulit, lender, sisik, pewarnaan, organ
cahaya dan kelenjar racun. Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan luar
yang disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut dermis atau corium. Kulit
pada ikan selain sebagai pembalut tubuh juga berfungsi sebagai alat pertahanan
pertama terhadap penyakit, perlindungan dan penyesuaian diri terhadap faktor
lingkungan yang mempengaruhi kehidupan ikan serta alat eksresi dan
osmoregulasi.
Berdasarkan bentuk tipe sisik ikan mas adalah cycloid yaitu sisik yang
memiliki garis-garis melingkar. Warna pada ikan mas yaitu coklat agak keemasan
pada punggung dan kadang-kadang hampir hitam yang cepat sekali berubah untuk
melakukan persembunyian dari musuh.( Djoko Suseno , 2000)
2.4 Organ Tubuh Ikan Mas yang Berhubungan dengan Sistem Pencernaan, Pernapasan, dan Peredaran Darah
1).
Organ Sistem Pencernaan
a.
Lambung
Lambung berfungsi
sebagai penampung makanan, pada ikan yang tidak berlambung contohnya pada ikan mas,
fungsi penampung makanan digantikan oleh usus depan yang dimodifikasi menjadi
kantong yang membesar (lambung palsu). (Murniyati, 2002).
b.
Gigi
Pada ikan tidak
bergigi contohnya ikan mas, biasanya terdapat gizzard (lambung khusus) yang berfungsi untuk mengerus makanan.
(Murniyati, 2002).
c.
Usus
Usus
ikan ikan mas berfungsi sebagai alat untuk menyerap sari – sari makanan yang
diperlukan oleh tubuh.
2). Organ Sistem
Pernapasan
Insang berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi
dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat
pertukaran ion, dan osmoregulator. Masing-masing mempunyai empat buah insang
yang ditutup oleh tutup insang (operkulum). Proses pernapasan pada ikan adalah
dengan cara membuka dan menutup mulut secara bergantian dengan membuka dan
menutup tutup insang. (Ageng , 2011)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu
dan Tempat:
Praktikum Ikhtiologi mengenai
pendeskripsian ciri morfologi, morfometrik dan meristik serta organ-organ yang
berperan pada sistem pencernaan, dan pernapasan ini dilaksanakan pada hari
Minggu, 29 April 2012, praktikum ini dimulai pada pukul 13.00 WITA sampai
selesai. Praktikum
ini bertempat di Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo.
3.2 Alat dan Bahan
a.
Alat
Alat yang digunakan dalam
praktikum ini yaitu:
1. Ember 6.
Gunting Bedah
2. Pisau 7.
Pinset
3. Talenan 8. Meteran
4. Tissu basah 9. Tissu kering
5.
Kaca Pembesar 10.
Jarum Sonde
b. Bahan:
Bahan yang digunakan dalam
praktikum ini yaitu Ikan Mas.
3.3 Prosedur Kerja
Sebelum kita melaksanakan
praktikum yang pertama kita lakukan adalah menyiapkan alat dan bahan praktikum.
Setelah itu mengambil seekor ikan dan meletakkannya pada Talenan dengan posisi
kepala ikan sebelah kanan kemudian menggambar morfologi ikan, mengukur dan
menghitung bagian tubuh ikan lalu mengisi lembar kerja yang telah disediakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Ciri Morfologi Ikan Mas
Berdasarkan pengamatan yang kami
lakukan, maka kami memperoleh hasil sebagai berikut :
Pada praktikum ikhtiologi ini, kami menggunakan sampel yaitu ikan mas (Cyprinus carpio).
Pada umumnya ciri morfologi ikan mas adalah memiliki bentuk tubuh Bilateral
Simetris, bentuk demikian berarti terdiri atas dua belahan yang sama, apabila tubuh
dibelah dua belahan yang sama. Bentuk dan posisi mulutnya Terminal yaitu terletak di
ujung hidung. Mulut ikan mas dapat disembulkan,
bentuk sirip ekor emarginate (berpinggiran berlekuk tunggal), posisi sirip V terhadap sirip
P yaitu subabnominal (sirip perut
agak dekat dengan sirip dada), tipe sirip D yaitu tunggal, kelengkapan LL bentuknya tunggal, terdapat sirip V. Pada
ikan mas tidak terdapat ciri khusus. Terdapat operkulum, properkulum dan sirip
dada.
4.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan Mas
Berdasarkan
pengukuran yang telah dilakukan pada praktikum diperoleh ciri morfometrik pada ikan mas yaitu panjang
panjang total 26 cm (100%),
panjang baku 22 cm (84,6%), panjang kepala 7 cm (26,9), panjang predorsal 12 cm
(46,15), panjang batang ekor 5 cm (19,2%), tinggi badan 10 cm (38,5%), tinggi
batang ekor 4,4 cm (17,3%), tinggi kepala 8 cm (30,7%), lebar kepala 9 cm( 34,6%), lebar badan 5 cm
(19,2%), panjang hidung 3 cm (11,5%), panjang bagian kepala di belakang mata 3
cm (11,5%), lebar ruang antar mata 4,5 cm (17,3%), diameter mata 1,2 cm( 4,6%),
panjang rahang atas 2,6 cm(10%), panjang rahang bawah 2,3 cm( 8,8%), lebar
bukaan mulut 3 cm(11,5%), tinggi di bawah mata 2 cm (7,6%), panjang dasar sirip
punggung 7,5 cm( 28,8%), panjang dasar sirip anal 2 cm (7,6%), tinggi sirip
pinggung 2,5 cm(9,6%), panjang sirip dada 3,7 cm( 14,2%), panjang sirip perut 3
cm(11,5%).
Berdasarkan
pengukuran ciri meristik yang telah dilakukan pada praktikum, diperoleh sebagai
berikut:
a.
Jari-jari sirip keras:
sirip
punggung D XI, sirip ekor C1VI.C2VII, sirip anal A IV,
sirip dada P1V1.P2PVI, sirip perut V1VII.V2VII.
b.
Jari-jari sirip lemah:
sirip
punggung D7, sirip ekor C1.4.C25, sirip anal A.2, sirip
dada P1.6.P2.7, sirip perut V1.4.V2.4.
c.
Perumusan sirip:
sirip
punggung D.XI.7, sirip ekor C1VI-C2VII.4-5, sirip anal
A.IV.2, sirip dada P1VII-P2.VI.6-7, sirip perut V1.VII.V2.VII.4-4
d.
Jumlah sisik:
Jumlah sisik pada linea lateralis (A) adalah 32, di bawah linea lateralis (C) adalah 8, dan di
atas linea lateralis (B) adalah 6.
e.
Jumlah sisik predorsal
adalah 7.
f.
Jumlah sisik pipi:
Pada
ikan mas tidak ditemukan atau tidak
terdapat sisik pada pipi ikan.
g.
Jumlah sisik keliling badan:
Jumlah
sisik di sekeliling tubuh ikan mas adalah: D=(2B+2C)+2=(2.6+2.8)+2=30
h.
Jumlah sisik batang ekor adalah 8.
i.
Jumlah tapis insang pada ikan mas
yaitu pada bagian bawah ialah 10, dan bagian atas 17.
j.
Jumlah finlet:
Pada ikan mas tidak ditemukan
adanya finlet atau ciri khusus dari ikan.
4.3 Sistem integumen pada Ikan Mas
Setelah
di ambil satu sampel (sisik) dan diamati, menurut kami tipe sisik dari ikan mas
adalah Ctenoid yaitu berbentuk
seperti sisir yang umumnya ditemukan pada ikan yang berjari-jari sirip keras.
4.4 Organ Tubuh yang Berperan pada Sistem
Pencernaan, Pernapasan dan Peredaran darah.
1. Sistem Pencernaan
Ikan mas tidak memiliki lambung, tetapi fungsi penampung
makanan digantikan oleh usus depan yang dimodifikasi menjadi kantong yang
membesar (lambung palsu). Ikan mas pula tidak memiliki gigi namun biasanya terdapat gizzard (lambung khusus) yang berfungsi
untuk mengerus makanan.
2.
Sistem Pernapasan
Ikan mas bernapas menggunakan ikan sama halnya dengan
ikan-ikan lainnya. Insang pada ikan mas terdiri dari tapis insang dan tulang
lengkung insang, dan lembaran atau daun insang. Berdasarkan hasil pengukuran
yang telah dilakukan, jumlah filamen
insang ikan mas pada bagian atau sebelah kanan berjumlah 142 di kalikan dengan
4 jumlah lembar insang sehingga totalnya adalah 568 filamen. Dan di bagian atau
sebelah kiri berjumlah 154 di kalikan dengan 4 jumlah lembar insang sehingga
totalnya adalah 616 filamen.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan
yang telah diuraikan, maka kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Ciri morfometrik dan meristik
pada ikan umumnya sama. Ikan mas tidak memiliki
finlet atau ciri khusus pada tubuhnya.
Kemudian pada sistem integumennya sisik ikan mas tergolong pada tipe Ctenoid.
Ikan ini tidak memiliki lambung, atau dapat dikatakan hanya menggunakan lambung
palsu untuk menampung makanan, juga tidak memiliki gigi tetapi menggunakan
gizzard untuk menggerus makannanya.
5.2 Saran
Dalam menyelesaikan laporan ini, tentunya penyusun tidak lepas dari
kesalahan-kesalahan dan kekurangan. Penyusun
menyadari bahwa laporan
ini, masih sangat jauh dari kesempurnaan,
oleh karenanya penyusun sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun
guna dalam kesempurnaan dalam pembuatan laporan selanjutnya.
terima kasih sharingnya. kebetulan saya praktikum iktiologi dan sampel ikan mas.
BalasHapus